Newest Post
// Posted by :Lhie Nurzaman
// On :Kamis, 05 Februari 2015
Kata “narsis” sendiri dipercaya berasal dari
cerita di Yunani. Konon, seorang pria tampan bernama Narcissus harus menjalani
hukuman karena putus asa dari nimfa Echo. Dia ditakdirkan untuk jatuh cinta
pada bayangannya di sebuah kolam air. Akhirnya, seiring berjalannya waktu, dia
pun makin terpesona melihat dirinya dan berubahlah menjadi sebuah bunga. Oleh
karena itu, orang yang kemudian terlalu membanggakan dirinya kerap mendapat
sebutan narsis.
Apakah Anda termasuk orang narsis? Sebelum
menjawabnya, perhatikan ciri narsisme berikut ini dan bandingkan dengan
kepribadian Anda:
1. Orang narsis tidak bisa mengatur rasa malu
dengan cara yang sehat. Sehingga, dia terlalu cuek dengan perbuatannya
sekalipun dipandang sebagai sesuatu yang memalukan oleh banyak orang.
2. Orang narsis merasa dirinya lebih sempurna
dari orang lain. Jadi, kerap menyalahkan orang lain dan menganggap diri sendiri
paling benar adalah sesuatu yang biasa bagi orang narsis.
3. Sikap arogan biasanya ditunjukkan orang
narsis untuk menaikkan pamor atau eksistensinya. Sekalipun, itu mesti dilakukan
dengan merendahkan orang lain.
4. Untuk menggapai tingkat superior di antara
orang lain, orang narsis cenderung menunjukkan sikap membenci pada orang-orang
yang dianggap akan merebut kedudukannya.
5. Orang narsis sangat suka dipuji. Kalau dia
memiliki jabatan tertentu di kantor atau instansi, dia cenderung “gila hormat”.
6. Terakhir, orang narsis suka mengeksploitasi
orang lain tanpa memperhatikan kondisi maupun perasaan orang itu. Apalagi
dengan orang yang dianggap pesaingnya, dia tidak segan bermain curang.