Newest Post
// Posted by :Lhie Nurzaman
// On :Rabu, 11 Februari 2015
Pada bulan ini, kita selalu saja
menyaksikan media massa, mal-mal, pusat-pusat hiburan bersibuk-ria berlomba
menarik perhatian. Anak-anak muda berlomba mengucapkan “selamat hari
Valentine”, berkirim kartu dan bunga, saling bertukar pasangan, saling curhat,
menyatakan sayang atau cinta karena anggapan saat itu adalah “hari kasih
sayang”.
Kita mungkin selama ini telah
banyak menyaksikan Valentine terjadi di negeri yang Muslimnya paling banyak
ini. Sebenarnya apa Valentine ini?
Rasul Shallallaahu alaihi wa
Salam telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam: “Barang
siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut.” (HR.
At-Tirmidzi). Dan kita sudah hafal pula bahwa Valentine adalah
kebiasaan orang-orang non-Muslim.
Pandangan Ibnul Qayyim
Al-Jauziyah
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah
rahimahullah berkata, “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang
khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram”. Semisal
memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat
hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai
pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Karena berarti ia
telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah.
Bahkan perbuatan tersebut lebih
besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas
perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama
terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut.
Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat,
bid’ah atau kekufuran maka ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan
dan kemurkaan Allah.”
Sejarah dan Latar Belakang Valentine
Sekadar mengingatkan saja jika
Valentine itu budaya turun-termurun dari nenek moyang orang Barat. Pada awalnya
orang-orang Romawi merayakan hari besar mereka yang jatuh pada tanggal 15
Februari yang diberi nama Lupercalia. Peringatan ini adalah sebagai penghormatan
kepada Juno (Tuhan wanita dan perkawinan) serta Pan (Tuhan dari alam ini)
seperti apa yang mereka percayai. Setelah penyebaran agama Kristen, para pemuka
gereja mencoba memberikan pengertian ajaran Kristen terhadap para pemuja
berhala itu. Pada tahun 496 Masehi, Paus Gelasius (Pope Gelasius) mengganti
peringatan Lupercalia itu menjadi Saint Valentine’s Day, yaitu Hari Kasih
Sayang Untuk Orang-Orang Suci.
Dalam sejarah perayaan Valentine,
para ahli sejarah tidak setuju dengan adanya upaya untuk menghubungkan hal itu
dengan St. Valentine, seorang pendeta yang hidup di Roma pada tahun 200 masehi,
di bawah kekuasaan Kaisar Claudius II. St. Valentine ini pernah ditangkap oleh
orang-orang Romawi dan dimasukkan ke dalam penjara, karena dituduh membantu
satu pihak untuk memusuhi dan menentang Kaisar. St. Valentine ini berhasil
ditangkap pada akhir tahun 270 masehi. Kemudian orang-orang Romawi memenggal
kepalanya di Palatine Hill (Bukit Palatine) dekat altar Juno.
Dalam kaitannya dengan acara
Valentine’s Day, banyak pula orang mengkaitkan dengan St. Valentine yang lain.
St. Valentine ini adalah seorang bishop (pendeta) di Terni, satu tempat sekitar
60 mil dari Roma. Iapun dikejar-kejar karena memengaruhi beberapa keluarga
Romawi dan memasukkan mereka ke dalam agama Kristen. Kemudian ia dipancung di
Roma sekitar tahun 273 masehi. Sebelum kepalanya dipenggal, bishop itu mengirim
surat kepada para putri penjaga-penjaga penjara dengan mendoakan semoga bisa
melihat dan mendapat kasih sayang Tuhan dan kasih sayang manusia. “Dari
Valentinemu” demikian tulis Valentine pada akhir suratnya itu. Surat itu
tertanggal 14 Februari 270 M. sehingga tanggal tersebut ditetapkan sebagai
Valentine’s Day atau Hari Kasih Sayang. Nah, jelaskan?
Valentine: Lubang Biawak Untuk Orang Islam
Kita sekarang melihat bahwa
Valentine ini dijadikan begitu spesial oleh orang-orang di sekeliling kita. Diriwayatkan
dari Abu Said al-Khudri r.a bahwa Rasulullah Muhammad saw bersabda: “Kamu akan
mengikuti sunnah (kebiasaan) orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal,
sehasta demi sehasta. Sehinggakan mereka masuk ke dalam lubang biawak (buaya)
kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang kamu
maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda:
Kalau bukan mereka, siapa lagi?” (HR. Bukhori dan Muslim).
Notes:
Valentine selalu diidentikan
dengan malaikat kecil bersayap yang membawa panah cinta. Malaikat itu bernama
Cupid (berarti: The Desire). Konon, menurut kabar burung dari negeri dongeng,
ia adalah putra Nimrod “the hunter” Dewa Matahari. Cupid disebut juga Tuhan
Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan
ibunya sendiri! Naudzubillahimindzalik! (sa/ind/berbagaisumber)